![]() |
Saya ingin sedikit bercerita saat saya pertama kalinya membuat blogcepot.com ini, awalnya saya sangat senang dan bangga dikarenakan semua artikel baru yang baru saya tulis bisa masuk ke halaman satu google. Bahkan bisa menempati rangking satu , dua dan tiga di mesin pencari seperti google.
Namun setelah beberapa Minggu dan bulan, 100% artikel saya hilang dari halaman satu google bahkan parahnya tidak muncul di halaman dua, tiga, dan empat pencarian google. Bahkan saya menulis artikel baru secara original dan menerapkan SEO yang tinggi hasilnya sama saja artikel blog saya tidak bisa muncul di halaman google meskipun sudah ke index.
Kemudian saya mencoba mencari tahu apa penyebab artikel saya bisa hilang dari mesin pencarian google. Nah disini saya sudah menemukan beberapa penyebabnya dan disini saya akan membahasnya untuk kamu yang mungkin saja mengalami hal yang sama seperti yang saya alami.
Mengapa Artikel Blog Baru Tiba-Tiba Hilang dari Halaman Satu Google? Ini Penjelasan Lengkapnya
Banyak pemilik blog baru yang awalnya senang bukan main ketika artikel mereka dengan cepat menembus halaman pertama Google. Namun beberapa minggu kemudian, semua artikel yang tadinya tampil di posisi strategis justru hilang entah ke mana — tidak muncul lagi bahkan di halaman dua atau tiga hasil pencarian. Fenomena ini sering terjadi pada blog baru, termasuk domain seperti blogcepot.com atau situs-situs baru lainnya yang menggunakan platform Blogger (Blogspot).
Kondisi ini tentu membingungkan. Mengapa artikel yang awalnya mudah masuk ke peringkat teratas tiba-tiba tenggelam dan tidak ditemukan lagi? Jawabannya bukan karena kesalahan menulis semata, melainkan karena kombinasi dari faktor algoritma, kepercayaan domain, serta teknis SEO yang memengaruhi peringkat situs di mesin pencari.
Berikut penjelasan lengkapnya agar kamu memahami kenapa artikel blog bisa turun dari page one dan bagaimana cara mengatasinya.
1. Fase “Google Honeymoon”: Peringkat Naik Cepat Lalu Turun Drastis
Ketika blog baru pertama kali aktif, Google sering memberikan dorongan sementara pada artikel-artikel baru. Tujuannya adalah untuk menguji bagaimana pengguna merespons konten tersebut. Fase ini dikenal sebagai Google Honeymoon Phase atau masa “bulan madu” algoritma.
Pada fase ini, artikel dari blog baru sering tampil di halaman satu atau dua hanya dalam beberapa jam setelah diindeks. Namun, setelah Google mengumpulkan cukup data tentang perilaku pengguna — seperti durasi kunjungan, rasio klik (CTR), dan tingkat keluar (bounce rate) — algoritma mulai mengevaluasi ulang kualitas sebenarnya dari konten tersebut.
Jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengunjung cepat meninggalkan halaman atau tidak banyak yang membagikan artikel itu, maka Google menganggap konten belum cukup relevan atau otoritatif. Akibatnya, peringkat turun secara signifikan.
2. Domain Baru Masih Belum Punya Kepercayaan (Domain Trust)
Faktor paling besar yang menyebabkan penurunan ranking pada blog baru adalah kurangnya otoritas domain. Google tidak langsung percaya pada domain baru, berapa pun bagusnya konten yang dipublikasikan.
Domain baru butuh waktu 3–6 bulan untuk membangun reputasi agar dianggap layak bersaing dengan situs yang sudah mapan. Selama periode ini, Google menilai beberapa hal:
-
Konsistensi penerbitan artikel baru.
-
Kualitas dan orisinalitas tulisan.
-
Backlink alami dari situs lain.
-
Interaksi pengguna seperti komentar, share, dan waktu baca.
Jika sinyal-sinyal tersebut belum cukup kuat, maka peringkat artikel akan tetap berfluktuasi dan sering kali turun setelah awalnya naik.
3. Terjadi Keyword Cannibalization di Artikel Blog
Masalah lain yang jarang disadari oleh blogger pemula adalah kanibalisasi kata kunci (keyword cannibalization). Ini terjadi ketika beberapa artikel menggunakan kata kunci utama yang terlalu mirip. Akibatnya, Google kebingungan menentukan artikel mana yang paling relevan untuk ditampilkan di hasil pencarian.
Misalnya, kamu memiliki tiga artikel dengan topik serupa:
-
Cara membuat blog gratis di Blogger
-
Cara daftar akun Blogger
-
Cara bikin blog di Blogspot
Ketiganya membahas hal yang hampir sama dan menggunakan kata kunci yang berdekatan. Akibatnya, Google bisa menurunkan semua artikel karena dianggap bersaing satu sama lain di dalam situs yang sama.
Solusinya, gunakan fokus kata kunci berbeda untuk tiap artikel. Buat internal link yang mengarahkan pembaca ke artikel utama agar struktur SEO tetap kuat dan saling mendukung.
4. Dampak Perubahan Algoritma Google (Core Update)
Google secara rutin memperbarui algoritma pencariannya untuk meningkatkan relevansi hasil pencarian. Ketika pembaruan besar (core update) terjadi, biasanya situs-situs kecil dan domain baru paling terdampak.
Perubahan algoritma ini bisa membuat artikel dari blog baru yang sebelumnya menempati posisi bagus tiba-tiba menghilang dari halaman pertama. Alasannya sederhana: situs besar memiliki E-A-T (Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) yang lebih tinggi, sehingga lebih dipercaya oleh algoritma.
Untuk mengatasi hal ini, kamu harus membangun kepercayaan dan identitas situs:
-
Tambahkan halaman Tentang Kami, Kontak, Privacy Policy, dan Disclaimer.
-
Gunakan nama penulis yang konsisten, lengkap dengan bio.
-
Hindari konten clickbait atau duplikat.
-
Gunakan schema markup artikel agar lebih mudah dibaca oleh bot Google.
5. Masalah Teknis di Blogger yang Menghambat SEO
Kadang penurunan peringkat bukan karena kualitas tulisan, tapi disebabkan kesalahan teknis di platform Blogger. Beberapa masalah umum antara lain:
-
Template terlalu berat karena banyak JavaScript.
-
Pengaturan meta tag dan canonical tidak optimal.
-
File robots.txt salah konfigurasi.
-
Ada artikel yang tidak sengaja diberi tag noindex.
Untuk mengeceknya, buka Google Search Console lalu periksa:
-
Menu Pages → Excluded untuk melihat halaman yang tidak diindeks.
-
Periksa apakah ada keterangan “Duplicate without user-selected canonical”.
-
Pastikan semua artikel memiliki canonical URL yang benar dan tidak diblokir oleh robots.txt.
Perbaikan kecil di sini bisa sangat berpengaruh terhadap kembalinya artikel ke halaman satu.
6. Pengalaman Pengguna (UX) dan Kecepatan Loading Turun
Sejak Google memperkenalkan Core Web Vitals, kecepatan situs dan kenyamanan pengguna menjadi faktor penting peringkat SEO.
Tiga aspek utama yang dinilai Google adalah:
-
LCP (Largest Contentful Paint): waktu yang dibutuhkan halaman untuk menampilkan konten utama.
-
CLS (Cumulative Layout Shift): stabilitas tampilan agar elemen tidak bergeser saat dimuat.
-
FID (First Input Delay): kecepatan respons halaman saat pertama kali diklik.
Blog yang lambat, terutama versi mobile, cenderung kehilangan peringkat karena pengunjung mudah keluar sebelum membaca.
Solusinya:
-
Gunakan template ringan seperti Igniel, Median UI, atau Fletro.
-
Kompres semua gambar sebelum diunggah.
-
Aktifkan lazy load dan gunakan layanan CDN gratis seperti Cloudflare.
-
Hindari penggunaan script eksternal berlebihan seperti widget pihak ketiga yang berat.
7. Tidak Ada Backlink Alami yang Menguatkan Artikel
Backlink adalah “suara kepercayaan” dari situs lain. Semakin banyak situs berkualitas yang menautkan ke artikelmu, semakin tinggi otoritas halaman di mata Google.
Blog baru tanpa backlink biasanya hanya menikmati posisi sementara di hasil pencarian sebelum akhirnya kalah oleh situs lama yang memiliki reputasi kuat.
Cara membangun backlink alami:
-
Buat artikel referensial yang layak dijadikan sumber.
-
Bagikan tulisanmu di forum atau komunitas sesuai niche.
-
Lakukan guest posting di blog lain.
-
Gunakan internal link antarartikel agar halaman saling menguatkan.
8. Frekuensi Update Menurun
Google lebih menyukai blog yang aktif dan rutin memperbarui konten. Jika blog berhenti menerbitkan artikel baru selama beberapa minggu, algoritma bisa menurunkan tingkat crawling dan indexing.
Dampaknya, artikel lama ikut kehilangan posisi karena dianggap tidak lagi relevan atau tidak diperbarui.
Tips agar tetap aktif di mata Google:
-
Publikasikan minimal 2 artikel baru per minggu.
-
Perbarui artikel lama dengan informasi baru.
-
Tambahkan tanggal pembaruan (last modified date) agar artikel tetap dianggap segar.
-
Gunakan sitemap dinamis agar halaman baru cepat terindeks.
Bagaimana Cara Mengembalikan Artikel Blog ke Halaman Satu Google
Untuk mengembalikan artikel blog yang tenggelam ke posisi semula, kamu perlu melakukan kombinasi strategi on-page, off-page, dan teknis. Berikut langkah praktis yang bisa diterapkan:
-
Audit SEO di Search Console
Cek laporan Performance untuk melihat kata kunci yang kehilangan impresi. Perbaiki artikel yang CTR-nya menurun dengan memperbaiki judul dan meta deskripsi agar lebih menarik. -
Perbarui Artikel Lama Secara Berkala
Tambahkan paragraf baru, infografis, atau sumber data terbaru. Artikel yang diperbarui sering mendapatkan sinyal “freshness” dari Google. -
Bangun Struktur Internal Link yang Kuat
Tautkan artikel baru ke artikel lama yang relevan. Ini membantu Google memahami hierarki dan prioritas halaman di blogmu. -
Gunakan Template yang SEO-Friendly dan Ringan
Pastikan blog cepat dimuat di perangkat mobile dan tidak terlalu banyak script berat. -
Tingkatkan Kepercayaan Domain (E-A-T)
Sertakan identitas penulis, profil situs, dan tautan ke media sosial untuk membangun kredibilitas. -
Promosikan Artikel Secara Konsisten
Gunakan media sosial, grup komunitas, atau platform lain untuk memperkenalkan artikelmu. Trafik organik dari luar bisa membantu pemulihan ranking.
Penurunan Ranking Itu Wajar, Fokus pada Kualitas dan Konsistensi
Turunnya artikel blog dari halaman pertama Google bukanlah tanda kegagalan, melainkan bagian alami dari proses evaluasi algoritma. Google terus menilai jutaan halaman setiap hari untuk menentukan mana yang paling layak menempati posisi atas.
Untuk blog baru seperti blogcepot.com, kunci utamanya adalah kesabaran, konsistensi, dan perbaikan berkelanjutan. Teruslah memperbaiki kualitas artikel, optimalkan kecepatan situs, perkuat struktur SEO, serta bangun reputasi domain sedikit demi sedikit.
Dengan langkah-langkah yang tepat, blogmu akan kembali menanjak ke halaman satu Google — kali ini dengan posisi yang lebih stabil dan bertahan lama.
